Meskipun begitu, PKBM tetap menjadi alternatif yang bisa dipertimbangkan bagi mereka yang tidak dapat mengakses pendidikan formal.
Tidak hanya di perkotaan, PKBM juga sudah merambah ke daerah-daerah terpencil di Indonesia. Namun, masih banyak yang belum mengetahui apa itu PKBM dan apa kontribusinya bagi masyarakat.
Masing-masing mulai menyelenggarakan PKBM di komunitasnya sebagai suatu inisiatif masyarakat secara murni, dalam hal ini peran pemerintah hanya bersifat sebagai motivator awal.
PKBM memiliki fungsi sebagai tempat terjadi pertukaran berbagai informasi (pengalaman), ilmu pengetahuan dan keterampilan antar warga belajar, sehingga antara warga belajar yang satu dengan yang lainnya bisa saling mengisi.
Selain itu, PKBM juga berperan sebagai pusat pengembangan talent agar masyarakat bisa lebih siap menghadapi tantangan dalam karir atau mencari pekerjaan.
Sebagai perpustakaan masyarakat PKBM harus mampu berfungsi sebagai financial institution informasi, artinya PKBM dapat dijadikan tempat menyimpan berbagai informasi pengetahuan dan keterampilan secara aman dan kemudian disalurkan kepada seluruh masyarakat atau warga belajar yang membutuhkan.
PKBM lebih fokus pada hasil belajar siswa daripada pada jam belajar mereka. Hal ini berbeda dengan sekolah konvensional yang cenderung fokus pada kurikulum dan best site jam belajar.
PKBM tidak kalah dengan lembaga pendidikan lainnya dalam hal penggunaan teknologi. Fasilitas pendukung seperti komputer dan internet sudah menjadi standar di PKBM, sehingga peserta didik dapat lebih mudah melakukan riset atau mencari informasi di luar kelas.
PKBM juga memperhatikan aspek kebutuhan dan potensi specific setiap peserta didik serta memberikan pendampingan untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan belajarnya.
Hal ini tidak dimungkinkan di sekolah konvensional yang memiliki jadwal tetap dan keterbatasan waktu belajar di luar jam sekolah.
Application ini bertujuan untuk memberikan pondasi pengetahuan dan keterampilan terkait dengan pengembangan bisnis dan kewirausahaan kepada masyarakat. Pada system ini, peserta akan mempelajari konsep bisnis, manajemen keuangan, dan strategi pemasaran.
Biaya yang dibutuhkan untuk belajar di PKBM umumnya lebih terjangkau daripada sekolah konvensional. Dalam PKBM, biaya yang diberikan seringkali hanya untuk kepentingan operasional sekolah dan tenaga pengajar.
Siswa di PKBM memiliki kebebasan untuk menentukan waktu dan tempat mereka belajar. Karena sebagian besar siswa bekerja atau memiliki kewajiban lainnya, mereka dapat mengatur jadwal belajar mereka sesuai dengan waktu luang yang dimiliki.
PKBM memperhatikan kebutuhan masyarakat lokal dan dapat menawarkan system dan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan mereka.